ARTIKEL UNGGULAN

Motivasi Ibadah Tafakkur Kondisi Sosial Millenial

MOTIVASI IBADAH – Introspeksi Kondisi Sosial Millennial
By. Zaharudin


Motivasi Ibadah Tafakkur Kondisi Sosial Millenial

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

"Pertama-tama, saya kembali mengingatkan bahwa ulasan yang terbit mengenai motivasi ibadah dari pihak kami hanya sebagai renungan terhadap diri kita agar bisa menjadi motivasi penyemangat dalam beribadah, tentunya berdasarkan atas Alqur'an dan Hadis Nabi Saw. Dengan demikian, dengan segala harapan kepada pembaca dan penonton video yang berkaitan agar tidak berkomentar untuk menjatuhkan pihak yang lain dan sekiranya saling mengingatkan dan memotivasi yang lain agar lebih giat dalam beribadah, mengingat kita hidup di dunia ini hanya sementara."

Segala fuji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang begitu baiknya telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Serta salawat dan taslim kepada Nabi Saw yang telah menjadi salah satu makhluk ciptaan Allah yang mencapai predikat Insan kamil sehingga menjadi suri tauladan bagi seluruh umat manusia kepada beliau.

Di antara Pertanyaan sebelumnya adalah di masa millennial ini, jika kita analisa dan memperhatikan sekitar kita, kenapa banyak orang yang masih berani melanggar pesan pesan dari agama Allah ? ada banyak penceramah, muballigh, da'i, ulama, pemerintah, para guru, bahkan nasehat orang tua masih dianggap remeh, tidak di laksanakan. Dengan demikian, terjadilah pelanggaran agama di mana-mana, Pembantaian, begal, pencurian, dan lain sebagainya. Bahkan, untuk pertanyaan mendasar saja, seperti shalat 5 waktu sebagaimana sebelumnya bahwa kenapa masih bolong bolong dalam melaksanakan shalat lima waktu ? dan paling parahnya adalah kenapa tidak pernah shalat ??

Pertanyaan ini sungguh sangat mendasar kepada tiap individu, jangankan remaja, dewasa, dan bahkan kalangan orang tua yang mestinya menjadi contoh kepada anaknya, tetap saja masih enggan melaksanakan shalat 5 waktu, ada apa ?

Penulis pernah mendengarkan seorang doktor di bidang hadis bahwa ;

المشكلة اليوم ليس المشكلة في فهم الدين ولاكن المشكلة في تطبيق الدين
'Masalah saat sekarang di era millennial ini bukanlah pada masalah pemahaman agama, akan tetapi cenderung ke pengamalan agama yang masih perlu ditingkatkan'

      Pendapat demikian, sangatlah berkaitan dengan proses dakwah dan ceramah, nasehat orang religius sudah berlangsung di mana-mana untuk menyebar luaskan nasehat pesan-pesan keagamaan ke seluruh umat manusia. Namun cenderung terabaik oleh beberapa pihak masih penuh tanda Tanya bahwa kenapa mereka mengabaikan nasehat nasehat tersebut ?

Pertama, berdasarkan pengamatan dan temuan penulis mengenai kondisi yang dilihat di keseharian sekitar, penulis ingin berpendapat bahwa adakalanya seseorang itu beribadah atau tidak beribadah sama sekali, dalam hal ini shalat 5 waktu, karena;

1. Tidak shalat sama sekali

        Inilah yang menjadi tanda Tanya besar , kenapa ? apa mungkin dia memang tidak tahu akan agama ? khususnya kewajiban shalat, rasanya ini agak aneh karena di mana-mana sudah ada dakwah penjelasan tentang agama, apakah itu di sekolah, mesjid, pertemuan, media formal dan non-formal, tv, Koran, bulletin, artikel, online dan online, youtube, facebook, pesan siaran, dan lain sebagainya dalam memberikan pesan-pesan religi. Serta berikutnya apa mereka tidak sadar, atau mungkin kurang waras ? begitupula orang sibuk serasa tak punya waktu untuk shalat dan makan pun kadang mereka lupa jika terlalu serius bekerja, atau mungkin dugaan penulis bahwa mungkin faktor ibadah itu kurang menguntungkan dari segi ekonomi mereka yang terlihat kasat mata sehingga tidak terdorong untuk melaksanakan ibadah. Atau mungkin alasan lain dalam hal ini beribu alasan yang tak terungkapkan penyebab mereka tidak shalat, sebutlah di antaranya karena faktor lupa, lupa diri, atau lupa kalau dia punya kewajiban kepada Allah, atau pura-pura tidak tahu. Ini adalah sebuah kondisi di mana seseorang mengaku Islam tapi tidak shalat sama sekali.

2. Ada maksud tertentu saat melaksanakan shalat

        Yang dimaksudkan adalah seseorang shalat hanya karena keinginannya akan suatu hal cepat terwujud sehingga mereka terdorong untuk shalat dan berdoa. Cukup menghawatirkan dan semoga setelah keinginannya terwujud masih tetap bersyukur dan tetap konsisten dalam shalatnya. Namun, maksud dari tema ini adalah contoh keadaan yang tidak lagi melaksanakan shalat setelah mendapatkan apa yang dia inginkan dan nanti dia butuh akan sesuatu yang mendesak lagi lantas baru kembali melaksanakan shalat. Naudzubilah, sisi positifnya adalah yang terlibat dalam keadaan seperti ini adalah orang yang masih shalat.

3. Takut akan siksa Allah

         Ada hal yang sangat lucu tapi mengesankan jika membaca kondisi seperti ini, yang mana seseorang tidak melaksanakan shalat karena dia TIDAK takut akan siksaan Allah atau rela disiksa, Naudzubilah tsumma Naudzubilah, Akan tetapi, sedikit  memberi nasehat bahwa orang yang shalat karena takut siksaan Allah berarti orang yang sudah sadar bahwasannya sadar dan mengingat akan ayat-ayat Allah tentang peringatan keras dan siksaan bagi orang yang melanggar perintah dan larangan Allah.

4. Hanya sekedar melepas kewajiban

        Hampir mirip dengan pembahasan sebelumnya bahwa orang terdorong shalat karena takut disiksa. Sehingga sebab akibat dari pada itu muncullah pemikiran pemikiran bahwa supaya kita tidak disiksa atau agar selamat dari siksaan maka lepaskan kewajiban itu walau hanya sebentar saja, yang penting sudah.

         Nah, muncul kasus baru lagi yakni shalat hanya untuk melepaskan kewajiban saja. Sangat betul bahwa shalat itu harus dilaksanakan karena merupakan kewajiban individu bagi setiap pemeluk agama Islam.  Seperti halnya seorang yang sangat sibuk dengan suatu kegiatan mencari uang, atau remaja yang lagi asyik main game. Ketika tiba waktu shalat, di dalam pikiran mungkin akan tetap melanjutkan aktifitas tersebut sehingga yang terjadi adalah penundaan waktu shalat. Di sisi lain, saat sedang shalat di penghujung waktu, shalatnya itupun terkesan terburu-buru tanpa menerapkan tuma'ninah dalam shalat karena mengingat pekerjaan mereka masih hendak dilanjutkan lagi, dan bahkan berdoa setelah salam di akhir shalat pun terabaikan karena tahu bahwa wajib shalat hanya sampai salam saja, dan lompatlah mereka beranjak dari shalatnya menuju kerja laporan hasil cari uangnya, atau melanjutkan video game yang masih menyala di handphone gadget mereka. Nah sekarang, kira-kira ada berapa jenis pesan-pesan agama yang terabaikan dari contoh kasus ini ? sisi positifnya adalah yang terlibat dalam keadaan seperti ini adalah orang itu masih shalat.

5. Sekedar jaga image( jaim) dari pandangan sosial bermasyarakat

        Selain dari melepas kewajiban, ternyata memungkin juga orang terdorong melaksanakan shalat atau ibadah lainnya karena menjaga diri dari pandangan negatif orang yang melihatnya, orang sekitarnya, tetangganya, teman kerjanya, dsb. Sehingga muncullah ungkapan lucu di kalangan "tiba-tiba 'Alim, tiba tiba jadi ustas" . Sifat riya ingin dipuji dan dilihat orang lain erat kaitannya dengan ujub yang hendak memperlihatkan apa yang dia miliki dalam hal ini dari sisi religiusnya ingin dikenal bahwa dia juga orang yang taat agama. Ternyata dan ternyata, dalam rumah dan kamarnya, seharian tak pernah pernah shalat. Naudzubilah tsumma Naudzubilah. Walau sisi positifnya adalah yang terlibat dalam keadaan seperti ini adalah orang yang masih shalat.

6. Semata-mata karena Allah mengharap ridha –Nya

        Jikalau beberapa kondisi kasus yang telah diungkapkan sebelumnya, diibaratkan merupakan suatu kondisi keimanan kita kepada Allah Swt maka kondisi inilah yang semestinya di jalankan dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Perasaan ikhlas, enak, murni dari panggilan hati untuk beribadah tanpa maksud dan tujuan apapun selain mengharapkan ridha Allah merupakan sebuah kondisi yang sangat membahagiakan jiwa bila dialami dan dicapai oleh hamba Allah.

         Kedua, berbagai macam kondisi sosial di atas, semoga sangat membuka pikiran positif dan memberi pengantar kepada kita dalam merenungi hal-hal yang kita alami dalam upaya mempertahankan konsistensi ibadah kita kepada Allah Swt. Satu hal yang semoga tidak terjadi sama sekali kepada kita sekalian yakni kasus nomor 1 yang tidak melaksanakan shalat sama sekali.

Olehnya itu, motivasi pertama yang ingin saya sampaikan pada ulasan kali ini adalah tanamkan sejak dini di alam bawah sadar kita bahwa kita adalah ahli ibadah yang rajin dan rutin beridah, beriman dan bertawakkal serta dengan segala ikhtiyar kepada Allah Swt dengan cara mensetting paradigma kita, pikiran kita, mengontrol rencana aktifitas, planning harian sejak dini, sejak pagi, sejak awal mau berubah menjadi insan yang mulia bahwasannya kita akan selalu taat beribadah dan tidak melanggar perintah dan larangan Allah, karena itu merupakan nasehat Nabi, ulama dan para ustas agar senantiasa memulai segala sesuatu itu dengan Niat, masih ingat the power of positif thinking itu adalah niat positif yang telah kita rencanakan untuk mengarungi perjalanan hari ini, minggu ini, bulan ini bahkan beberapa tahun kemudian kita sudah bisa mensetting apa yang akan kita lakukan dalam bentuk perencanaan positif.

         Sekali lagi, mulai lah bergerak dengan memperbaiki niat, rencana yang mapan, niat ibadah yang tak lagi bolong dan mengerjakan lebih banyak jenis ibadah lain lagi. Untuk penjelasan lebih lanjut maka silahkan ikuti artikel motivasi ini, berkunjung ke video motivasi. untuk melihat lanjutan dari pembahasan ini. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan ridha dan rahma Allah.

Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN

Cara Mengontrol Niat Positif dan Mindset sebagai Motivasi Ibadah

HADIS TENTANG KESEHATAN DAN WAKTU LUANG