ARTIKEL UNGGULAN

REKOMENDASI AMALAN MULAI RAMADHAN 2024

Assalamu Alaikum Warahmatullahi wabaraktuh


Ramadhan 1445 H / 2024 M - adalah sebuah bulan yang sedang berjalan di saat sekarang ini. Pada umumnya, semua masyarakat ikut tergerakkan dalam menyongsong setiap kali kedatangan tamu bulan suci ini. Bukan hanya yang beragama islam, bahkan yang non islam juga ikut tergerakkan dalam bulan suci ini. Seperti halnya yang terlihat dalam pergerakan ekonomi, digital, keramaian sosial, dan kegiatan kegiatan lainnya yang bermanfaat positif untuk kalangan non islam dalam bulan suci ramadhan ini.

Terlebih khusus kepada masyarakat beragama islam itu sendiri yang sedang fokus dan bertekad dalam memperbanyak ibadah dalam bulan suci ramadhan ini. di sis lain, kebutuhan dalam menjalankan ibadah dalam bulan suci ini yang diperlukan keperluan pakaian, sembako,  bahkan alat digital. Dengan tempat belanja yang berbedaa, seperti pasar lokal, mall, dan bahkan pasar era digital yang biasa dikenal belanja ONLINE. Nah, dari sinilah manfaat ramadhan yang memiliki manfaaat kepada orang non Islam. seperti yang memiliki toko ONLINE maupun OFFLINE di pasar pasar.

Ada 1 atau 2 hal yang sangat ingin di rekomendasikan mulai saat sekarang ini, di mana dunia sudah mulai tua dan modern  dan banyak cobaan di mana mana dan lain sebagainya. rekomendasi ini terkait dalam perihal pengamalan dalam kehidupan sehari hari.


Pertama, adalah kesadaran pribadi.

Kenapa kesadaran ini penting untuk di tekankan di saat sekarang ini karena ini adalah penggerak individu beraktifitas dalam keseharian. Jika ia rusak, maka ada banyak hal yang bisa di rusak juga, termasuk dalam hal ini adalah orang lain. kenapa demikian, kesadaran ini terletak dalam hati nurani seseorang, dikontrol oleh hati nurani, sebagaimana yang biasa dikenal dengan istilah alam bawah sadar yakni hati nurani yang mengontrol kesadaran.

Ingatkan, dalam sebuah hadis yang berbunyi 'ala inna filjasadi mudgah, isa saluhat saluhal jasadu kulluh waisa fasadat fasadal jasadu kulluh, ala wahiyal Qalbu.

"Sungguh dalam tubuh manusia itu terdapat segumpal daging, dan bila mana segumpal daging ini bagus, maka baguslah semua anggota badan yang lain, dan jika iya rusak/amburadul maka angota badan yang lian akan rusak juga, ketahuilah bahwasannya segumpal daging itu adalah QALBU/Hati.

Jika anggota badan yang dipengaruhi oleh hati ini adalah yang berhunungan dengan tangan, ini sangat mengkhawatirkan berefek kepada orang lain seperti pemukulan, pencurian, rampokan dll.

Kesadaran apa yang perlu di bangun dalam diri seseorang ?

Nah ini yang tak kalah pentingnya untuk di rekemondasikan. ini adalah poin tentang kesadaran dalam melakukan hal positif dan bermanfaat. dalam hadis bahwa jika tidak mampu berkata baik, berbuat baik maka diam saja sebeleum berefek negati kepada area sekitar. merusak barang , menyakiti orang orang. maka sebaiknya diam saja.

Tentunya dalam bulan suci Ramadhan ini , kesadaran dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. jika bulan bulan yang lalu masih sering meninggal amalan wajib seperti shalat 5 waktu, apalagi yang sunnat maka sebaikanbya kembali di tekankan. Jika bulan bulan lalu kualitas ibadah hanya ala kadarnya, menunaikan kewajiban semata, maka ditingkatkan lebih khusu, mendalami makna ibadah shalat, memperbanyak mengingat Allah dan fokus di saat beribadah, dan menambah amalan amalan sunnah lainnya.

di saat sekarang ini, terkait paham agama, sudah tak wajar lagi bila masih kurang pemahaman agama di bandingkan ratusan tahun yang lalu dimana pendakwa, dai, muballig masih kurang, pendidikan agama dll. sekarang, Rahmat Allah dalam menyebarkan agama, melalui digital sudah sangat berpengaruh dalam pemikiran keagamaaan. Pendakwa dalam banyak siaran tv lokal, ceramah di radio radio, bahkan saluran YOUTUBE dan FACEBOOK, hingga TIKTOK. Kesemuanya terdepat nasehat agama.

Dalam sebuah ungkapan dari seorang doktor dalam bidang hadis, seorang yang bergelut dalam dunia dakwaw, bahkan hingga keluar negara dalam menyampaikan dakwah agama islam. beliau mengatakan bahwa, "almusykilatul yaum, laisatil musykilah fi fahmi din, walakinnal musykilah fi tathbiqi din."

yang beliau temukan di berbagai negara bahwa, sebenarnya dalam waktu sekarang ini bahwa tidak lagi diragukan dalam diri seseorang itu terkait adanya paham agama dalam dirinya, akan tetapi, yang banyak bermasalah adalah kesadaran pengamalan terhadap apa yang dia paham dalam agama. Penerapan amalan positif yang kurang, belum ada kesadaran memadai dalam  mengamalkan praktek ibadah yang dia paham.

contoh kecil saja, dalam ramadhan ada kewajiban puasa unutk menahan nafsu, lapar dan dahaga. akan tetapi, kadang kita memandang enteng bahwasannya kalau kita tidak puasa maka bisa digantikan di lain hari dibulan selain ramadhan. akhirnya, lali lagi puasa ramadhannya. selain itu, menahan nafsu, berpelukan sama istri yang dia anggap bisa menahan nafsu pada istri,  akhirnya tak lama lama berpelukan trus saling meraba, nah tambah parah puasanya yang jadi makruh, dan semoga tidak sampai ke hal yang itu, bercampur di siang hari. naudsubillah minzalik. nah, disnilah pentingya kesadaran, bilamana saya melakukannya maka saya rugi, plus ada denda juga. 

Bagaimana cara membangun kesadaran pengamalan ibadah ?

1 hal yang sangat ingin di tekankan adalah pembiasaan diri. pada awalnya memanglah sebuah hal yang rumit, tapi bilamana sudah terbiasa maka gunungpun akan pindah bila sudah dianggap mudah, tahu caranya, paham prosesnya, sehingga gunung yang terasa besar dan mustahil untuk dipindahkan, maka akan pidah juga dengan keterbiasan, semua amalan rumit serumit memindahkan gunung akan terlaksana bila sudah terbiasa.

Kedua, rekomendasi amalan yang ingin ditekan mulai saat ini adalah RUTIN/KONSISTEN

kenapa ini penting karena ini adalah tindak lanjut dalam menerapkan kesadaran yang dibahas tadi.

sangat bagus bila sudah mulai sadar untuk mengamalkan hal yang positif, amalam ibadah ritual. tapi iman itu  KADANG NAIK dan juga KADANG TURUN, semangat ibadah kadang naik kadang turun. besok mengebuh gebuh, lusa kendor. keadaaan seperti ini kurang baik juga. nah, cara untuk mengunci kesadaran ini agar melekat dalam diri adalah dengan konsisten, pelan pelan, biar sedikit tapi rutin.

contoh kecil; mengaji setelah shalat subuh walau hanya 1 lembar, 2, 3 lembar, tapi rutin setia hari, itu sangat baik. hadis nabi, ketika ditanya sahabat bahwa ayyu a'malin ahabbu ilallah , qala adwamuhaa wain qallah" BAHWA amalana yang disukai oleh Alah itu adalah amalan yang konsisten, rutin meski hanya sedikit. APA LAGI BANYAK.


JADI, sadar diri untuk beribadah, melakukan hal yang positi, menghindari hal yang negatif apalagi merugikan orang lain, dan menguncinya dengan cara konsisten, rutin setiap hari, adalah 2 hal yang sangat perlu di tekankan dalam mengayomi kehidupan sehari hari.

hasibu anfusakum qabela an tuhasabu,

awasi, hiutng-hitung, pikirkan, perbaiki diri mu sebelum engkau di perbaiki, diawasi. maksudnya muhasabah diri, hadis qudsi ini sepertinya untuk mengingatkan kita agar sadar diri setiap hari.

wallahu a'lam bisshawaf.
wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN

Cara Mengontrol Niat Positif dan Mindset sebagai Motivasi Ibadah

HADIS TENTANG KESEHATAN DAN WAKTU LUANG