ARTIKEL UNGGULAN

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

By. Khairil Anwar


"Jangan ucapkan apa yang anda tak inginkan terjadi - tapi ucapkanlah apa yang ingin terjadi dalam hidup anda”

          Begitu kuatnya sebuah kata kata dalam kehidupan kita sehingga ia menjadi sesuatu yang 2 di sisi kehidupan kita. Bisa menjadi pemantik atau penyemangat, menciptakan sebuah energy yang luar biasa dalam kehidupan seseorang namun pada satu sisi kata-kata akan menjadi sesuatu yang justru akan membuat kondisi seseorang berada dalam kondisi yang terkungkung dalam penderitaan yang panjang.

          Dalam tulisan ini kita akan membahas terlepas dari kata-kata apa yang akan kita ucapkan dan kita akan keluarkan dalam alam realitas kita. Tapi tentang substansi dari sikap atau tanggung jawab kita tentang kata kata yang akan kita keluarkan, karena semua yang terkait dengan kata-kata yang kita ucapkan mempunyai keterikatan mutlak dengan perasaan kita saat kita mengeluarkan sebuah kata-kata, karena alam realitas tak melihat apakah kata-kata itu mengandung hal-hal yang bersifat ilusi atau fakta, sehingga banyak para ahli psikologi lebih serius dalam mengkaji sikap dari seseorang hubungannya dengan kualitas kata-kata yang diucapkan.

Nah kata kata adalah energi yang kita pancarkan ke alam semesta, sehingga sering kita melihat sesuatu yang di luar nalar apabila seseorang mengucapkan kata-kata yang negative dan dilakukan dengan emosi maka biasa kita melihat apa yang terjadi. Sehingga sering kita saksikan fakta bahwa ada seorang ibu yang karena jengkelnya kepada anaknya maka seorang ibu itu mengatakan ‘saya doakan jika kamu keluar, kamu akan dapat bahaya. Nah terkadang apa yang terjadi sesuai dengan apa yang katakana oleh seorang ibu dan ternyata benar anaknya mengalami kecelakaan. Seperti inilah sering kita lihat kejadian yang serupa di kehidupan dan lingkungan kita.sekalilagi ini tentang rasa yang muncul berupa emosi.


Rasamu adalah Doamu

          Doa adalah proses ritual tertentu, apakah pernah terbetik di hati kita bahwa kita sudah melakukan ritual doa segala macam tapi hasilnya hanya begitu saja. semua kita pernah merasakannya, ada pola yang sama dari banyak orang  tentang doa, tapi kita mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda dari doa, sebenar-benarnya doa bukan dari kata-kata kita, ada bedanya dengan ritual doa dengan membaca doa itu berbeda, seperti bernyanyi dengan membaca teks lagu itu berbeda. Doa yang yang sesungguhnya ada di perasaan atau di feeling. Kalau doanya orang bisu saja dikabulkan, doanya itu mengindikasikan bahwa doa itu bukan di mulut kita, tapi itu letaknya pada perasaan.

Seperti halnya pepohonan yang disiram dengan perasaan maka tumbuhan itu tumbuhnya baik, pohon saja ketika di rawat dengan perasaan maka pohon akan meresponnya dengan pola rasa yang kita sampaikan,begitu juga hubungannya dengan interaksi kita dengan orang lain.

        Perasaan adalah doa yang sesungguhnya, seperti kita naik motor dengan perasaan yang baik, feel good, ketika ada pemeriksaan polisi maka anda santai, padahal anda baru menyadari bahwa baru saja kelengkapan kendaraan tidak anda bawa. Tapi karena ada perasaan baik maka semua menjadi baik baik saja, tapi terkadang sebaliknya ketika cemas maka yang terjadi apa yang kita cemaskan. itu artinya perasaan kita akan direspon alam semesta. jadi sebenarnya perasaan kita ini adalah sumber dari apa yang sesungguhnya terjadi dalam alam realita.Terkadang kita merasakan apa yang terjadi dalam kehidupan kita adalah sikap dari sisi lain sebuah realita.

           Perilaku cahaya yang dualism manusia mirip seperti cahaya, saat perasaan kita tidak baik maka otomatis badan kita tidak nyaman berarti zona material kita terganggu. Sebetulnya, tubuh yang tidak nyaman adalah kode bahwa kita tidak nyaman, dan ada yang kita harus ubah. Ini tentang doa kita dalam mencermati perasaan kita ketika berdoa, akhirnya ini semua adalah feedback dari apa yang kita rasa. Maka kita harus memperbaiki perasaan kita saat kita melakukannya.

Kita adalah mikro kosmos kecil dialam semesta yang tak terbatas,maka jadilah tuan atas pikiran kita kita sepenuhnya mengontrol apa yang ada pada pikiran kita, lakukan perlahan yang massive manivestaikan diri dengan diri ideal diri kita, fokus pada hal hal yang anda inginkan lalu kemudian lepaskan kea lam semesta, biarkan alam semesta yang melakukan tugasnya.

Maka pilihlah 1 hal yang ingin di wujudkan,latihlah dalam 28 hari Masukilah ruang bioskop di ruang bioskop pikiran kita, visualisasikan ruangan bioskop kita, mulai dari membuka pintu masuk dan melihat ruang atau layar bioskop dan kursi kursinya kemudian bergairahlah dengan impian kita. proyeksikan kedalam layar bioskop, lihatlah diri kita di sana secara detailnya, lihat situasinya didalam layar tersebut, menyatu dalaam gambar dui layar bioskop diri kita. Kita menjadi bagian dari gambar tersebut, menulis afirmasi disaat bangun dipagi hari tentang layar bioskop yang kita tonton.

Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

LAMBAT MANDI JUNUB SAAT PUASA RAMADHAN

MEMAHAMI AYAT DENGAN AYAT - TAFSIR BIL MA'TSUR

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN