ARTIKEL UNGGULAN

DETIK TERAKHIR RAMADHAN - Sudahkah Anda ?

PESAN dan KESAN DETIK AKHIR RAMADHAN
by : Zaharuddin

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Sahabat motivasiibadah.com, di mana pun anda berada, semoga selalu mendapatkan rahmat kasih sayang dari Allah Swt. Amiin. Sebuah kesyukuran bisa menjalankan berbagai macam ibadah dalam bulan ramadhan, apakah itu ibadah mahdah / ritual ataupun ibadah gairu mahdah / sosial. Semoga itu bernilai ibadah di sisi Allah dan dilipat gandakan pahalanya. Salawat dan taslim senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad Saw sebagai tauladan seluruh umat manusia. Ramadhan yang penuh berkah, kini tinggal sedikit lagi. Bersamaan dengan terpostingnya tulisan ini, saya turut ingin memberi jejak berupa kesan dan juga pesan di akhir ramadhan kali ini 1441 H / 2020 M. 

Sungguh sangat menyentuh hati di banyak kalangan, sangat mengesankan, karena ramadhan kali ini sangat jauh berbeda ramadhan-ramadhan sebelumnya. Di mana mesjid sangat ramai, aktifitas keagamaan, gemahan takbir, aksi membangunkan sahur, dan lain sebagainya sangat terlihat betapa antusiasnya masyarakat muslim dalam menjalankan ibadah dalam bulan yang penuh berkah ini. Hanya saja, aktifitas itu tidak lagi terlihat di banyak territori karena upaya menghadapi perang internasional dalam melawan penyebaran virus korona covod 19. Virus ini sungguh meresahkan sehingga bukan cuma orang islam yang terdampak efek buruknya bahkan skala dunia internasional menjadi resah di berbagai aspek kehidupan, ekonomi, kesehatan, dll. Semoga upaya pemerintah dalam memutus mata rantai virus ini mampu menolong kita semua. Dukunglah mereka, dengan mengikuti protokol kesehatan, pemerintah serta agama supaya ramadhan selanjutnya tidak menjadi seperti ini lagi.

Saya ingin mengutip sebuah pesan dari ustas Abdul Shomad ( UAS ) sebagai ulama polpuler dan tauladan saat ini, dalam sebuah pemberitaan media sebagaimana gambar berikut :


Beliau berpesan bahwa dalam bulan ramadhan kali ini anggaplah sebagai bulan ramadhan yang terakhir untuk diri kita . Kata beliau ini sungguh sangat mengagetkan bila di baca, karena seakan-akan mengandung harapan bahwa kita tidak lagi hidup pada ramadhan berikutnya.
Akan tetapi, jika di dengarkan pembahasan lanjutan beliau maka kata-kata tersebut sungguh sangat memotivasi kita untuk lebih giat lagi dalam beibadah.

PERTAHANKAN IBADAH dan TAMBAH LAGI

Dipenghujung ramadhan ini, jika kita membayangkan hal yang sama dengan diucapkan oleh UAS, maka kita seakan-akan tidak ingin membiarkan ramadhan ini pergi. Sehingga tiap waktu, tiap jam, menit dan detik akan dimanfaatkan sebaik mungkin dalam beribadah. Apalagi bagi orang yang kurang memanfaatkan hari-harinya dalam beribadah, maka istrihatlah dari seluruh aktifitas anda dan manfaatkan sisa ramdhan yang ada karena kemungkinan kita tidak akan sampai pada ramadhan berikutnya. Saya ingin mengutip sebuah hadis sebagaimana berikut :


Hadis tersebut di atas merupakan riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, walaupun kualitas hadis tersebut belum saya ketahui, tapi sebagai perbandingan dan informasi tambahan bahwasannya di penghujung ramadhan, Nabi Saw mendirikan shalat semalam penuh. dan bahkan beliau mengatakan bahwa bila ramdhan di undur lagi maka beliau akan tetap shalat semalam penuh lagi. 

Dari hadis di atas, ada beberapa kemungkinan yang bisa kita tarik, seperti kafasitas diri Nabi sebagai seorang rasul, Nabi, atau pemimpin umat mungkin akan berbeda bila dilakukan hanya sebagai manusia biasa. Sebagaimana potongan redaksinya bahwa beliau berbeda dengan kita/sahabatnya/manusia biasa yang mana hanya sebagian dari sisi kita yang melaksanakan shalat malam penuh. Sebagian mencontoh dan ada juga yang tidak melaksanakannya, berbeda dengan beliau sebagai seorang rasul tauladan bagi seluruh umat manusia. Bagi yang mampu melaksanakan seperti beliau maka tentunya akan lebih baik.

Selain dari sisi di atas, dapat juga dipahami bahwa ramadhan sangatlah penting dan berarti. sehingga antusias Rasulullah dalam memanfaatkannya sangat tinggi. sampai-sampai beliau tidak ingin ramdhan berakhir dan berharap ditambah 1 bulan.

BERDOA AKHIR RAMADHAN

Dalam beberapa informasi bahwasannya ada banyak hadis yang bercerita tentang doa Nabi di penghujung ramadhan yang dalam doanya menginginkan agar ramadhan ini bukan menjadi ramadhan terakhir, puasa ramadhan terakhir, berharap agar sampai pada ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat walafiyat, dan bilamana Allah berkehendak lain dan beliau berdoa agar ramadhan ini adalah ramadhan yang puasanya paling dirahmati, dan tidak menjadikan puasa yang sia-sia dan tidak berarti. Akan tetapi, redaksi hadis-hadis yang berkaitan dengan doa ini belum sempat ditemukan oleh penulis.

JANGAN LUPA ZAKAT FITRAH

Zakat merupakan kewajiban bagi tiap muslim dan memiliki ketentuan tersendiri. Khusus untuk zakat fitrah yang mana pelaksanaannya khusus di bulan ramadhan. olehnya itu, sebelum ramadhan berakhir maka jangan lupa mengeluarkan zakat fitrah. Sebagaimana hadis berikut :


Hadis ini kuat untuk dijadikan referensi dan dapat dilihat dari kitab sahih al-Muslim. Dalam hadis terlihat jelas bahwa Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah di bulan ramadhan kepada umat islam. di mana pada saat itu, di daerah Nabi menjadikan kurma atau gandum untuk di zakatkan karena mrupakan penghasilan dan makanan pokok orang banyak.

Selain dari pada hadis di atas, ada juga hadis lain yang berbunyi :


Dalam hadis ini menjelaskan bahwa bilamana zakat tidak dikeluarkan pada bulan ramadhan maka barang tersebut tidak lagi dikaakan sebagai zakat, tapi hanyalah berarti sedekah. Dipahami bahwa zakat itu wajib pada bulan ramadhan. Di redaksi lain bahwa zakat itu sebagai pembersih, mensucikan orang yang berpuasa dari senda gurau, kata-kata keji dan bentuk kepedulian sosial, hubungan sosial kepada fakir miskin, membantu, memberi makan kepada mereka. dan ini inilah yang dikatakan ibadah gairu mahdah.

MUHASABAH DIRI dan UPAYA LEBIH BAIK

Pesan Ustad Abdul Somad di atas sepertinya sangat menginspirasi dalam memotivasi kita agar semangat dalam beribadah. Dengan mengingat kematian, maka kita akan terus muhasabah diri, introspeksi diri, mempertimbangkan bahwa sudah berapa banyak amalan kebaikan yang kita lakukan, atau mungkin sampai saat ini, bila mana ditimbang antarr kebaikan dan keburukan maka amal keburukan masih sangat menonjol dan lebih banyak dari jumlah kebaikan yang telah dilaksanakan.

Olehnya itu, semoga di beri kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengumpulkan bekal untuk hari kemudian dan semoga masih bisa beribadah lebih giat lagi di ramadhan berikutnya. Sehingga dengan segala upaya untuk menjaidikan kehidupan lebih baik dari kehidupan sebelumnya, khususnya dalam perihal ibadah. Dengan demikian, orang yang beruntung adalah orang yang hidupnya saat ini lebih baik dari sebelumnya.

PERBAIKI SILATURRAHIM

Kita sudah membahas beberapa hal tentang silaturrahim, baik dari pandagan tentang silaturrahim begitupula cara menyambung silaturrahim. Dalam memperbaiki ibadah sosial kita, ibadah horizontal kita sesama manusia maka salah satu alternatif adalah dengan memperbaiki silaturrahim, baik kepada orang yang dekat dengan kita, yang sudah lama tidak komunikasi, atau menyambung kembali silaturrahim kepada orang yang terputus komunikasinya denga kita. mungkin karena perselisihan, miskomunikasi berujung pertikaian dan pertengkaran. Meminta maaf duluan bukan berarti kita yang rendah, atau memaafkan bukan berarti kita yang salah, akan tetapi berhati emaslah dengan memaafkan dan saling memaafkan.

IDUL FITRI

Dengan rasa sedih atas habisnya bulan ramadhan, akan tetapi raihlah kemenangan bahwasannya kita telah berhasil memanfaatkan bulan ramadhan sebaik mungkin. mengalahkan hawa nafsu, mengontrol perbuatan ke arah yang baik, menahan lidah dalam mengungkakan ucapan-ucapan yang keji dan tak bermanfaat, penglihatan kepada hal dilarang, serta menganti semua kebaikan menjadi ibadah, shalat malam, mengaji, zikir, membantu orang lain, dan lain sebagainya, Maka berbahagialah karena pahala besar yang telah kita renggut dalam bulan ramadhan, semua itu karena iman dan taqwa kita kepada Allah Swt, sesungguhnya ridha dan rahmat Allah akan diberikan kepada kita semua.

Hari raya idul fitri, menandakan kembalinya kita kembali sebagai orang yang bersih, suci, layaknya orang yang baru lahir dari rahim ibunya. suci dari dosa karena Allah telah mengampuni semua dosa kita, dan menjaukhan kita dari api neraka.

Berangkatlah, rayakanlah idul fitri, serukan kebesaran Allah, serukanlah pujian kepada-Nya, serukan kemenangan atas menjauhi godaan syaithan, dan atas ampunan dan rahmat Allah.  Mulailah melangkah dengan kehidupan yang lebih baik dengan menjadikan malaikat sebagai saksi atas semuanya karena telah mencatat seluruh amal perbuatan kita. Teruslah Istiqamah dan berlomba dalam mengumpulkan kebaikan. karena ridha dan rahmat Allah akan menyertai kita.

Sekian
Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN

Cara Mengontrol Niat Positif dan Mindset sebagai Motivasi Ibadah

HADIS TENTANG KESEHATAN DAN WAKTU LUANG